Selasa, 26 Maret 2013

Taruhan


Seorang Nenek genit masuk ke BI ( Bank Indonesia ) dengan sekoper duit. Kemudian ia minta dipertemukan dengan Gubernur BI

Nenek : “Saya akan buka rekening, dengan simpanan jumlah yang amat besar !”

Staff BI ragu, tapi selanjutnya membawa si Nenek ke ruangan Gubernur BI (GBI).

GBI      : “Brp banyak Uang yang akan disimpan ?”

Nenek meletakkan koper di atas meja.

Nenek : “Rp. 1 milyar ! ! tunai ! !”

Penasaranlah pak GBI

GBI      : “Maaf, saya agak terkejut. Dari tempat mana dapat uang tunai sebanyak ini ?”

Nenek : “Saya menang tebak-tebakan Pak ”

GBI      : “Menebak macam apa, kok taruhannya besar sekali ?”

Nenek : “Mau contoh ? Saya meyakini telur burungmu bentuknya kotak !”

GBI      : “Apa ? ? Ini tebakan sangat konyol yang pernah saya dengar. Anda tidak mungkin
                menang dengan tebakan seperti itu !”

Nenek : “Anda berani bertaruh ?”

GBI      : “Siapa takut ! ! ! Saya berani bertaruh Rp. 50juta, karena saya yakin telur saya tidak
                kotak !”

Nenek  : “Ok kalau begitu, karena ini menyangkut Uang banyak, Maka ijinkan saya untuk
                 mengajak pengacara kesini besok jam 10 Pagi ?”

GBI       : “silahkan saja !”

Malamnya GBI berdiri telanjang di depan cermin dan memastikan bahwa telurnya tidak kotak. Sampai ia  yakin besok akan menang dan memperoleh Rp. 50juta.

Pas jam 10 pagi, Nenek itu datang dengan pengacara ternama dan populer. Sesudah itu ia mengulang kesepakatan kemarin.

Nenek : “Kemarin kita sepakat Rp. 50juta buat tebakan telur burungmu yang kotak ?”

GBI mengangguk setuju.

GBI    : “Okay ! !”

Nenek itu minta gubernur buka celana agar  dapat memastikan bentuk telurnya.

Kemudian Nenek memegang telur Gubernur BI dan merabanya.

GBI   : “Yah, tidak apalah.  Rp. 50juta bukan uang sedikit agar Nenek percaya telur saya tidak
             kotak, Lagipula ini cara untuk mengetahui siapa pemenangnya”

Pada detik yang sama waktu Nenek itu meraba telur Gubernur BI, pengacaranya tampak lemas sambil membentur-benturkan kepalanya ke dinding.

GBI dengan heran bertanya.

GBI  : “Ada apa dengan pengacara Nenek itu ?”

Nenek menjawab kalem.

Nenek : “Tidak apa-apa. Dia hanya kalah bertaruh dengannya saya sebanyak Rp. 250 juta,
                Kami sedang taruhan  bahwa jam 10 pagi ini saya bisa memegang telur Gubernur
                BI.. !